Semua ketrampilan yang berhubungan dengan tali temali di dalam kepramukaan dikenal dengan istilah pioneering. Mengapa disebut dengan pioneering? Sebab tali-temali ini terutama digunakan untuk kegiatan para perintis (pioneer) seperti membuat jembatan, menara pandang/intai, rumah sementara, hingga sebuah benteng. Walau di jaman yang sudah modern seperti saat ini secara umum penggunaan tali-temali sudah sangat berkurang, namun tali-temali tetap diperlukan untuk hal-hal yang bersifat darurat.

Untuk memberi bekal tentang penggunaan tali-temali (pioneering) pada latihan minggu ini, adik-adik Pramuka Gudep Pangkalan SMPN 2 Kalipuro melakukan latihan pioneering. Harapan dari latihan ini adalah supaya adik-adik dapat menerapkan beberapa ketrampilan tali-temali dasar. Secara umum tali-temali dapat dibedakan menjadi:

  • Simpul, yaitu hubungan antara dua utas tali
  • Jerat, adalah hubungan seutas tali dengan sebuah benda
  • Ikat, adalah hubungan beberapa benda dengan seutas tali
  • Anyam, yaitu hubungan beberapa utas tali


Adik-adik penggalang sedang berlatih membuat dragbar (xp2's)

Latihan kali ini difokuskan pada dua macam jerat, yaitu jerat pangkal dan jerat jangkar. Secara singkat Pembina memberikan contoh bagaimana kedua jerat itu dibuat dengan menggunakan seutas tali dan tongkat. Adik-adik peserta latihan memperhatikan apa yang dicontohkan oleh kakak pembina, selanjutnya mereka secara berpasangan mencoba mempraktekkan apa yang telah dicontohkan. Dengan tekun adik-adik berlatih membuat kedua jerat secara bergantian untuk setiap pasangan. Kedua macam jerat ini memang tergolong mudah sehingga dalam waktu singkat adik-adik sudah mampu menguasainya.

Setelah adik-adik menguasai kedua macam jerat tersebut, adik-adik diajak untuk menerapkan keduanya dalam membuat tandu (drag bar). Kali ini setiap kelompok terdiri dari empat orang, dua orang bertugas untuk memegang tongkat dan dua orang lagi memasang jerat tali pada kedua tongkat. Dibawah bimbingan pembina adik-adik mencoba menggunakan jerat pangkal dan jerat jangkar untuk memasang rangkaian tali pada tongkat sehingga menjadi sebuah tandu darurat. Tandu darurat ini sangat diperlukan untuk mengangkat pasien/korban jika tandu yang permanen tidak tersedia.


Mitra Darma Jagad Saksana - Sahabat Sejati Penjaga Dunia

Setelah tandu selesai dibuat, kakak pembina memeriksa dan memberikan penilaian terhadap hasil kerja setiap kelompok. Setelah itu tandu dibongkar dan dilakukan pergantian tugas, yang pertama memegangi tongkat sekarang bertugas untuk memasang tali. Yang tadinya memasang tali sekarang bertugas untuk memegang tongkat. Kemudian hasil pekerjaan diperiksa dan diberikan penilaian lagi oleh kakak pembina.

Kegiatan yang berlangsung sekitar dua setengah jam tersebut walaupun singkat paling tidak telah memberikan bekal ketrampilan yang sangat mungkin dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum kegiatan diakhiri diadakan evaluasi secara menyeluruh mengenai latihan yang telah dilakukan hari ini. Untuk lebih memantabkan dan memacu semangat adik-adik rencananya pada pertemuan berikutnya pembuatan tandu akan dilombakan secara berkelompok. (dori)

disadur:http://pramukaxp2.wordpress.com/2009/11/15/berlatih-pioneering/